Renungan RamadhanHari ke-26
“Mesin Konversi” Dalam Hati
Pengertian konversi adalah: perubahan dr satu bentuk (rupa, dsb) ke bentuk (rupa, dsb) yg lain. Begitulah yang disebutkan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan mesin, kita tahu semua, yaitu suatu benda sedemikian rupa yang berfungsi sebagai penggerak atau pemroses.
Jadi kami maksudkan “mesin konversi” adalah, suatu alat yang berfungsi mengubah sesuatu dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
Banyak mesin atau proses konversi kasat mata yang dapat kita saksikan di lingkungan kita. Proses tersebut biasanya berfungsi sebagai pengubah benda tidak berguna menjadi benda yang berguna. Contoh, mengubah sampah plastik menjadi pot atau vas bunga; mengubah sampah organik menjadi kompos: mengubah kotoran ternak menjadi gas metana untuk bahan bakar gas; mengubah limbah kayu menjadi arang; mengubah limbah batok kelapa menjadi asap cair, dan lain-lain.
Sekarang, kami mengajak kita semua merangkai sebuah mesin konversi yang akan kita tempatkan dalam hati kita masing-masing. Bertujuan untuk menngubah semua hal buruk yang masuk ke dalam hati menjadi sesuatu yang berguna bagi diri kita.
Pintu yang membuat segala di luar tubuh kita bisa masuk ke hati adalah mata dan telinga. Semua yang kita lihat dan kita dengar akan membekas dalam hati, yang akan diprosese sedemikian rupa hingga pada suatu saat bisa diluapkan dalam bentuk aktivitas tubuh.
Karena yang akan kita tempatkan dalam hati adalah mesin konversi, dan fungsinya konversi adalah untuk mengubah benda buruk menjadi benda berguna, maka tujuan kita menempatkan mesin konversi dalam hati adalah untuk menghadapi segala hal jelek yang ditujukan pada diri kita.
Kita sadar, tidak semua orang akan berbuat baik pada kita. Sebaik apapun kita, pasti ada saja oragn yang hasad dan dengki pada diri kita. Sampai-sampai Rasulullah sendiri yang berakhlak paling mulia, masih ada saja orang yang menghina dan memusuhi beliau. Di saat inilah kita akan menyalakan mesin konversi, ketika kita menghadapi celaan, cemoohan, ejekan, pelecehan dari orang lain.
Kiat menghadapi celaan
Pertama: Dengan cara cuek, tidak menghiraukan cemoohan. Kita menganggapnya hanya angin lalu saja, tidak sampai dimasukkan dalam hati. Karena, sebenarnya orang yang mengejek itu hanyalah orang rendahan yang tidak pantas untuk dilayani. Hanya orang yang memberi nasehat lah yang akan kita hormati.
Salah satu sifat dari Hamba Allah Ta’ala (Ibadurrahman) dalam menghadapi gangguan orang lain adalah tidak membalasnya dengan geangguan. Mereka akan mengucapkan kata-kata sopan dan lembut kepada orang yang menyakiti mereka. Mereka tahu kalau orang yang menghina tadi telah melakukan perbuatan dosa, maka mereka tidak ingin menyamai perbuatan dosa tersebut dengan ikut berdosa. Sifat mereka disebutkan Allah Ta’ala dalam Al Quran di surat Al Furqan ayat 63.
Rasulullah telah mempraktekkan cara pertama ini. Hinaan yang beliau terima tidak dihiraukannya. Bahkan, saking tidak pedulinya, beliau merasa bahwa ejekan itu bukan ditujukan pada diri beliau.
Rasulullah bersabda: “Tidakkah kalian merasa takjub bagaimana cara Allah Ta’ala menghindarkan aku dari celaan dan laknat kaum Quraiys? Mereka menghina dan melaknat Muzammam (orang yang hina) sedangkan aku bernama Muhammad (Orang yang terpuji). (HR. Bukhari)
Lihatlah bagaimana Rasulullah tidak merasa terhina dengan hinaan kafir Quraiys. Karena, beliau sudah merasa cukup dengan nama yang beliau sandang, yaitu Muhammad.
Cara Kedua: Kalau memang hinaan orang terlanjur kita dengarkan dan masuk dalam hati. Maka, masukkanlah ia ke dalam mesin konversi. Agar hinaan itu berubah menjadi motivasi yang bisa membangkitkan semangat untuk bangun bergerak lebih maju lagi.
Berapa banyak orang sukses di masa depannya, mereka adalah korban penghinaan dan bullying di masa kecilnya. Mereka yang diejek sebagai orang susah, orang miskin, orang melarat, bisa menganggap semua itu bagaikan pupuk kandang yang memberikan nutrisi hati untuk menumbuhkembangkan bakat dan keahlian yang pada akhirnya lebih terfokus untuk memperbaiki diri dibandingkan untuk membalas hinaan tersebut.
Dengan kedua cara ini, maka tidak perlu ada nyala api dendam dalam dada ketika menerima ejekan. Cukup menyalakan mesin konversi biarkan ia mengubah semua kotoran itu menjadi pupuk kompos untuk menutrisi jiwa.
PengusahaMuslim.com
- SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
- DONASI hubungi: 087 882 888 727
- Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial